Sunday, July 28, 2013

Aku dan Kau

Aku tetap berteguh bahwa kita ini berbeda.

Selera kita pernah sama.
Kita bak langit dan bumi, jauh, tak pernah bersatu.
Namun kita terperangkap dalam dimensi yang sama.
Kau memang begitu tampak nyata. Sedangkan aku, hanya kau yang bisa melihatnya.

Seketika itu, aku coba tunjukkan diriku.
Tak ada seorang pun yang mau melihat ku.
Aku kotor, hina dan penuh dosa.

Ada yang bilang aku ini sampah.
Sedangkan kau, ya, kau itu sama seperti mereka.
Kita terjebak dalam sebuah dimensi yang nyata.
Sebuah raga yang semua orang bisa melihatnya.

Dominansi mu, tak bisa terelakkan.
Bahwa aku hanya bayanganmu yang hanya bisa terdiam, menunggu dibutuhkan.

Kita? Aku tak sanggup megatakannya.
Kita beda, hanyalah, kau yang belum bisa menerimanya.

No comments:

Post a Comment

Contributors