Monday, February 29, 2016

PAYUNG DUNIA

Genggam kau terlalu erat saat panas terik datang
Ayun kau terlalu cepat saat pelangi bersinar
Angkat kau terlalu tinggi saat hujan turun

Hingga aku lupa
Lupa akan rasa panas, indahnya pelangi dan basahnya hujan.
Kau menutupi semuanya hingga aku nyaman dalam sebuah bayangan

Aku pernah lupa akan rasa itu,
Aku pernah ada dalam rasa itu,
Hingga kau datang dan tutupi itu semua

Hilang rasa peluh, perih dan rindu
Tapi kadang aku takut,
Kau kuletakan, dan hilang
Kau kugunakan, dan rusak
Kau kugenggam, dan patah
Hingga aku tak pernah melihatmu lagi

Aku bimbang
Aku takut hilang
Aku .... hilang
Siapa diriku?

Aku telah kuyub tersiram tangisan,
Aku terlalu kering terkena matahari,
Aku buta untuk melihat indahnya pelangi,
Datanglah ketika aku terlalu basah,
Datanglah ketika aku terlalu kering, dan
Tuntunlah ketika aku sudah buta
Bawalah aku ke tempat itu
Wahai payung duniaku

Friday, February 26, 2016

KEMBALI

Kembali dalam ruang yang pernah ada itu seperti menginjakan kaki ke atas awan, bisa saja kita jatuh atau mungkin serasa melayang. Hal itu tergantung apa makna ruang itu buat kita, kadang ruang gelap yang paling kita sukai atau mungkin yang kita benci (?)

Apakah kalian pernah merasakan hidup dalam sebuah lingkaran? Rasanya seperti kembali ke masa yang pernah kita sangkal, yang pernah kita sukai, yang pernah kita benci, yang pernah ada. Hal itu baru saja dirasakan, dan ketika kalian sadar rasanya seperti tidak percaya saja.

Baru saja saya membaca sebuah tulisan dari rara sekar yang buat saya sadar akan suatu hal, begini tulisannya.


Setelah baca, saya langsung tersenyum dan berfikir bahwa saya telah kembali. Kembali ke sebuah ruang yang dulu pernah saya jajaki, walaupun saya tidak suka dan selalu ingin bertopeng dari dunia. "Hanya menjadi di saat ini. Tidak ada juga pikiran apakah aku pernah berharap untuk bisa ada di tempat ini, saat ini, bersama hal-hal yang ada di sekitarku." Itulah bagian yang paling 'ngena' ketika saya baca. Kenapa saat saya berada dalam titik terendah saya malah lupa dan menyesal?

Tapi yang paling penting sebenarnya saya senang bisa kembali, walaupun saya tau tidak pernah ada kebahagiaan yang kekal, dan tidak ada kembali yang benar-benar kembali. Hanya rasanya saja yang sama, tapi mungkin ceritranya yang berbeda. Berbeda karena ditengah kembalinya kedalam sebuah ruang, ada sosok kawan yang selalu ada yang buat ceritra itu jadi indah. :)

Terima kasih buat ceritra indahnya.

-ss-

Contributors